Laporan Praktikum 6 (Normalisasi)

05.54



Bismillahirrahmanirahim..
Asalammualaikum, 
asisten Lab Praktikum DBD yang nge-cek laporan Ade (lagi)..
semoga gak bosen-bosen yaa, visit blog ini :D


Semoga Laporannya mendapatkan nilai yang terbaik yaa mas ^_^
-aamiin-


Kali ini ade akan menjelaskan hasil praktikum modul 6, yaitu normalisasi. Sebelumnya, di kelas reguler mata kuliah Desain Basis data yang di ajarkan oleh ibu Aina, saya masih kurang mengerti, karena bentuk nya persentase oleh teman-teman saya dikelas, lalu saat itu kami juga akan UTS jadinya, banyak teman-teman yang tidak memperhatikan dan sibuk belajar, termasuk ade :D
dan ketika pertemuan berikutnya ibu aina, membagi kami menjadi beberapa kelompok dan meminta kami untuk menyelesaikan soal tentang normalisasi dan denormalisasi.

 
Saya pun masih belum mengerti, tentang materi itu, apalagi untuk menjawab soal yang diberikan oleh bu aina. Namun, ketika praktikum DBD dengan materi yang sama, pak Aziz dapat menjelaskan dengan sangat baik, sehingga saya dapat sedikit mengerti tentang materi yang diberikan. Meskipun ketika mengerjakan saya, masih sering bertanya kepada asisten lab (mas haris), tapi intinya dasar normalisasi atau denormalisasi dapat saya pahami (Alhamdulillah J )

Untuk itu baiknya, mungkin langsung saja akan saya sertakan materi tentang normalisasi yang saya ambil dari (Materi Praktikum Desain Basis Data 2014).

1.       Landasan Teori

Memahami Normalisasi

Normalisasi merupakan suatu proses untuk mengubah suatu tabel yang
memiliki masalah tertentu ke dalam dua buah tabel atau lebih yang tidak lagi memiliki
masalah tersebut (Abdul Kadir, 2008). Ada juga yang berpendapat normalisasi adalah
proses penyusunan tabel – tabel yang tidak redundan (dobel), yang dapat
menyebabkan anomali yaitu proses basis data yang memberikan efek samping yang
tidak diharapkan (Misalnya menyebabkan data tidak konsisten atau membuat data
hilang ketika data yang lain dihapus).

Normalisasi digunakan sebagai teknik analisis data pada database, sehingga
dapat diketahui apakah pembuatan tabel – tabel yang terelasi dalam database itu sudah
baik. Kondisi sudah baik yaitu suatu kondisi pada saat proses insert, update, delete
dan modifikasi pada satu atau beberapa atribut suatu tabel tidak berpengaruh terhadap
integritas data yang lain dalam satu hubungan relasi database.

Langkah – langkah Normalisasi

 Langkah – langkah Normalisasi terdiri dari :

1. Unnormalization Form


Bentuk yang tidak normal dimaksudkan suatu kumpulan data yang akan
diolah yang diperoleh dari format – format yang beraneka ragam, masih terdapat
duplikasi, bisa saja tidak sempurna atau tidak lengkap, dan sesuai fakta lapangan.
Bentuk ini didapat dari dokumen yang ada dilapangan atau manual dengan atribut
bukan nilai sederhana.



 2. First Normal Form (1NF)


Suatu tabel dianggap normal ke satu (1NF) jika :

- Tidak terdapat baris yang bernilai ganda atau duplikat.
- Masing - masing baris bernilai tunggal dan tidak bernilai null.


Langkah – langkah :

- Isikan setiap data bernilai tunggal dan tidak null
- Membuang perulangan data dalam satu baris dengan baris yang lain.

3. Second Normal Form (2NF)

Bentuk normal kedua (2NF) terpenuhi jika :

- Harus telah berbentuk normal pertama (1NF).
- pada sebuah tabel semua atribut yang tidak termasuk dalam primary key
memiliki ketergantungan fungsional pada primary key secara utuh. Suatu
atribut dikatakan ketergantungan fungsional jika harga pada atribut tersebut
menentukan harga dari atribut yang lain. Misalnya, nim . mhs_nama.
Langkah – langkah :

- Jika terdapat atribut yang bergantung terhadap atribut bukan kunci utama dan
merupakan atribut kunci maka pecah menjadi table baru.

4. Third Normal Form (3NF)
Bentuk normal ketiga (3NF) terpenuhi jika :

- Harus telah berbentuk normal kedua (2NF).
- Tidak terdapat anomali – anomali hasil dari ketergantungan transitif.
ketergantungan transitif adalah ketergantungan fungsional antara 2 atau lebih
atribut bukan kunci.


Langkah – langkah :

- Pastikan semua atribut non kunci bergantung penuh terhadap atribut kunci.
- Pisahkan menjadi tabel baru jika menemukan ketergantungan transitif dalam
tabel tersebut.

5. Boyce Codd Normal Form (BCNF)


Secara praktis tujuan analisis database cukup sampai pada 3NF, Akan tetapi dalam
suatu kasus tertentu lebih baik bila dapat mencapat BCNF. Beberapa pemikir
menyamakan antara 3NF dengan BCNF. Bentuk normal BCNF terpenuhi jika :

- Masing-masing atribut utama bergantung fungsional penuh pada masing kunci
dimana kunci tersebut bukan bagiannya.

- Setiap determinan atribut-atribut relasi adalah kunci relasi atau kandidat
kunci.

- BCNF dapat memiliki lebih dari satu kunci.

- BCNF hampir sama dengan 3NF.

Langkah – langkah :

- Hilangkan dependensi pada bukan kunci kandidat.
6. Fourth Normal Form (4NF)


Dilakukan jika terdapat anomali pada (3NF)

7. Fifth Normal Form (5NF)


Langkah ini untuk memecah relasi menjadi dua sehingga relasi tersebut tidak
digabungkan kembali manjadi satu dan jika terdapat anomali pada (5NF).


HASIL PRAKTIKUM
1.       Buatlah normalisasi dari data berikut :
a.       Sistem informasi rental buku “pustaka ilmu”
b. Sistem informasi toko serba_ada





Pada kelas saya, pak Aziz meminta kami untuk mengerjakan point yang b, yaitu sistem informasi serba_ada.
Untuk itu saya langsung membuka microsoft excel dan melihat modul 6.
dalam modul 6 untuk mengerjakan normalisasi, maka saya mengerjakan dengan beberapa tahap. Yang pertama ialah :
1.       Unnormalization form
Pada tahap ini, semua data yang ada di struk dibuatkan tabel. Seperti ini :


                 2.       First normal form (1nf)

 Sebelum ke tahap first normal form, kita harus memenuhi syarat 1 nf dulu, yaitu :

- Tidak terdapat baris yang bernilai ganda atau duplikat.
- Masing - masing baris bernilai tunggal dan tidak bernilai null.
Dengan Langkah – langkah sebagai berikut  :
- Isikan setiap data bernilai tunggal dan tidak null
- Membuang perulangan data dalam satu baris dengan baris yang lain.

Dengan kata lain, dapat dihasilkan tabel seperti ini :


Dalam tabel diatas yaitu tahap 1 nf, tanggal yang bermula, hanya ada di 1 baris, maka menjadi di semua baris, begitupun dengan nomor dan pelanggan. Karena untuk memenuhi syarat 1 nf, setiap baris harus terisi nilai tunggal dan tidak boleh bernilai null.

3.       Second normal form (2 nf)

Pada tahap second normal form ini, kita harus memenuhi syarat 2 nf terlebih dahulu, yaitu:

- Harus telah berbentuk normal pertama (1NF).
- pada sebuah tabel semua atribut yang tidak termasuk dalam primary key
memiliki ketergantungan fungsional pada primary key secara utuh. Suatu
atribut dikatakan ketergantungan fungsional jika harga pada atribut tersebut
menentukan harga dari atribut yang lain. Misalnya, kode_brg.nama_brg.


Dalam tabel diatas, yaitu tahap 2 nf kita buat tabel yang bersumber dari tabel 1 nf menjadi tabel 2 nf, dengan mengkelompokkannya menjadi beberapa tabel dan saling menghubungkan primary key yang menjadi foreign key. Misalnya di dalam tabel barang, primary key nya ialah kode_brg, nah di dalam tabel transaksi kode_brg juga ada, berarti dalam tabel transaksi kode barang menjadi foreign key. Tanda dari primary key disini ialah yang berbintang 1 (*), dan foreign key ialah yang berbintang 2 (**)

4.       Third Normal form (3nf)

Sebelum membuat tabel 3 nf, ada beberapa syarat yang harus terpenuhi, seperti :
- Harus telah berbentuk normal kedua (2NF).
- Tidak terdapat anomali – anomali hasil dari ketergantungan transitif.
ketergantungan transitif adalah ketergantungan fungsional antara 2 atau lebih
atribut bukan kunci.


Dalam tahap ini, yaitu tahap 3 nf, disini kita menambahkan field yang harus ditambah, contoh nya di dalam tabel pelanggan, yang dulu belum ada primary key nya, sekarang kita tambah (id_pelanggan) menjadi primary key, dan di dalam tabel transaksi id_pelanggan menjadi foreign key seperti kode_brg.

Hasil praktikum terhenti sampai disini, yaitu tahap 3 nf. Actually, masih ada tahap lagi setelah tahap 3 nf ini, yaitu tahap Boyce codd normal form (BCNF), tahap fourth normal form (4 nf), dan yang terakhir tahap fifth normal form (5 nf), namun karena pak Aziz bilang cukup sampai tahap 3 nf, maka saya hentikan sampai disini, namun akan saya jabarkan lagi dibawah ini, ERD dari sistem informasi serba_ada yang di terangkan oleh pak Aziz di depan kelas.



Selanjutnya, sesuai dengan tugas yang diberikan oleh pak Aziz, yaitu menyelesaikan normalisasi sistem informasi rental buku, kali ini saya akan menjelaskan proses normalisasi nya.

1.Unnormalization Form
Dalam tahap ini, semua data yang ada di rental buku dibuatkan tabel.





1.      2.  First normal form (1nf)

 Sebelum ke tahap first normal form, kita harus memenuhi syarat 1 nf dulu, yaitu :

- Tidak terdapat baris yang bernilai ganda atau duplikat.
- Masing - masing baris bernilai tunggal dan tidak bernilai null.
 
Dengan kata lain, dapat dihasilkan tabel seperti ini :


Dalam tahap 1 nf ini, yang seharusnya no nota, tanggal, tanggal kembali, jaminan, nama, alamat, telepon, dan total field nya masih ada yang kosong, tetapi dalam proses 1 nf ini, semuanya harus terisi. Seperti tabel yang sudah di paparkan diatas.


3.   Second normal form (2 nf)

Pada tahap second normal form ini, kita harus memenuhi syarat 2 nf terlebih dahulu, yaitu:

- Harus telah berbentuk normal pertama (1NF).
- pada sebuah tabel semua atribut yang tidak termasuk dalam primary key
memiliki ketergantungan fungsional pada primary key secara utuh. Suatu
atribut dikatakan ketergantungan fungsional jika harga pada atribut tersebut
menentukan harga dari atribut yang lain. misalnya kode. dengan judul buku


Dalam tabel diatas, yaitu tahap 2 nf kita buat tabel yang bersumber dari tabel 1 nf menjadi tabel 2 nf, dengan mengkelompokkannya menjadi beberapa tabel dan saling menghubungkan primary key yang menjadi foreign key. Misalnya di dalam tabel buku, primary key nya ialah kode, nah di dalam tabel transaksi kode juga ada, berarti kode disini menjadi foreign key. Tanda dari primary key disini ialah yang berbintang 1 (*), dan foreign key ialah yang berbintang 2 (**)

4.     Third Normal form (3nf)

Sebelum membuat tabel 3 nf, ada beberapa syarat yang harus terpenuhi, seperti :
- Harus telah berbentuk normal kedua (2NF).
- Tidak terdapat anomali – anomali hasil dari ketergantungan transitif.
ketergantungan transitif adalah ketergantungan fungsional antara 2 atau lebih
atribut bukan kunci.






Dalam tahap ini, yaitu tahap 3 nf, disini kita menambahkan field yang harus ditambah, contoh nya di dalam tabel kasir, yang dulu belum ada primary key nya, sekarang kita tambah (id kasir) menjadi primary key, dan di dalam tabel transaksi (id kasir) menjadi foreign key seperti kode.

Hasil praktikum terhenti sampai disini, yaitu tahap 3 nf. Actually, masih ada tahap lagi setelah tahap 3 nf ini, yaitu tahap Boyce codd normal form (BCNF), tahap fourth normal form (4 nf), dan yang terakhir tahap fifth normal form (5 nf), namun karena pak Aziz bilang cukup sampai tahap 3 nf, maka saya hentikan sampai disini, namun akan saya jabarkan lagi dibawah ini, ERD dari sistem informasi rental_buku yang di terangkan oleh pak Aziz di depan kelas. 



Kesimpulan :

Kesimpulan dalam laporan ini ialah, proses normalisasi ialah proses yang sangat penting bagi suatu data, dimana data itu memang harus di normalisasikan agar tidak adanya pengulangan data, serta agar menjadi data yang lebih efesien.

Kritik  dan Saran:
Seharusnya dalam praktikum, diajarkan juga proses denormalisasi nya

Manfaat bagi Pembaca :
Semoga pembaca dapat mengerti proses normalisasi dan membuat ERD


Terima Kasih..
Wasalammualaikum :)

You Might Also Like

0 komentar

Subscribe