Persahabatan ini Indah karenamu..
16.52Bismillahirrahmanirahim.
Ini adalah cerita pendek, tapi terserah kalo
anda bilang ini cerita panjang.
Ini adalah cerita tentang Persahabatan,
Persaudaraan, Pertemanan.tentang Kasih sayang, Cinta, Pengorbanan, Kerja
keras dan Perjuangan.
Ada senyum, ada tangis, ada haru, ada bahagia, dan
ada kematian dan kehidupan.
Disini, kita akan mengenal 3 tokoh utama, yang Bernama Kahla, Haifa, Daina
3 wanita yang akan mengisi pikiran anda dengan membuat diri anda bersyukur dengan apa yang anda punya sekarang C:
-*****-
Suara lantunan Al-qur'an masih terdengar jelas melalui speaker
di pojok kelas ku, disini hampir seluruh murid fokus dengan bacaan yang
dibacakan melalui speaker itu , bahkan tak ada yang berani sedikit pun
untuk berpaling ke yang lain, meski di depan nya terlihat laptop yang
bisa di ketik, handphone yang terlihat ada sms masuk, PR yang belum
dikerjakan dan aktivitas-aktivitas lain.
Ya, ini adalah kelasku, kelas
XI Abu Bakar, yang anak-anak nya lebih takut dengan tuhan nya daripada
kesenangan yang terlihat di depan mata.
Perkenalkan, nama ku Kahla, panggil saja Kahl, aku adalah
satu-satu nya murid dikelas Abu Bakar yang tidak bisa berjalan, kaki ku
di amputasi sejak aku kelas 5 sd. Tapi, meski dengan keterbatasan ini
aku bisa melakukan segala hal yang mungkin manusia yang normal tidak
bisa melakukan nya.
Meski, aku lumpuh dan tidak bisa berlari, tapi aku
bisa berkuda, memanah, dan berenang. Ayah, sudah mengajari itu semua
sejak kaki ku masih berfungsi dengan sempurna. Ayah adalah atlet kuda,
hampir setiap hari latihan di Pacuan kuda. Dan, ibu adalah wanita yang
menurutku amat paling jago memanah, karena kata ibu , kakek itu seorang
Pemburu dan ibu selalu ikut saat kakek memburu makanya ibu menurunkan
bakatnya padaku. Aku anak satu-satu nya, meski aku sendiri tapi aku
bahagia karena Ayah dan Ibu sudah memberikan segala-gala nya untukku,
apapun !
Hidupku pun indah karena ada 2 orang yang kucintai selain Ayah
dan ibu ku yaitu mereka Daina dan Haifa, Sahabatku dari SD yang selalu
ada disaat aku terpuruk, bahkan saat kaki ku di amputasi mereka
mendampingiku, menemani ku kemanapun, meski kita tak satu sekolah, tapi , aku, dai dan haif
selalu bersama, setiap berangkat ke sekolah kita selalu bersama,
biasanya pak Raja, supir ayah selalu menjemput dai dan haif agar kita
bisa berangkat bersama-sama, ataupun kadang kalau pak Raja tidak bisa,
abang Dai mengantar kami bertiga. Meski SMA kita berbeda tapi tak ada sedikitpun jarak
yang memisahkan, rumah kita hanya berbeda blok, bahkan rumah ku dengan
haif cuma depan belakang.
Malam ini jadwal kami untuk mengaji dirumah Dai, ummi Dai
akan memberikan tausiyah untuk remaja komplek. dan Pastinya aku dan haif akan datang, karena kami ber-3 termasuk panitia. Dan ternyata
Ummi Dai memberikan Tausiyah tentang Cinta, wah aku, haif, dan Dai
daritadi senyum-senyum s aja melihat ummi tausiyah, kami merasa apa yang
dikatakan ummi tuh bener banget, kerusakan moral yang dilakukan remaja
saat ini banyak dari faktor cinta. maka dari itu, aku , dai sama haif
punya komitmen untuk sama-sama tidak punya hubungan lebih dengan seroang
laki-laki selain hubungan pertemanan. Just Friends, bahkan dulu kita
membuat komitmen ini disaat salah satu dari kita tepatnya haif sedang
punya pacar, itu saat SMP kelas 9 dan hebat nya haif berani untuk
memutuskan Sahlan mantan pacar nya itu disaat sahlan ulang tahun,
benar-benar hadiah yang istimewa untuk sahlan, aku sama dai juga gak
nyangka, haif seberani itu, tapi setelah kita curhat-curhatan, haif
merasa pacaran itu ga ada guna nya, semua peran seorang pacar sudah dia
dapatkan melalui aku dan dai, memang kita ber-3 itu agak gila menurutku,
habis bangun tidur bukannya langsung sholat shubuh tapi kita saling
bangunin satu sama lain dulu, sebelum tidur bahkan kita telfonan ber-3
meski sebelum tidur kita habis ketemu. Sarapan saja bergirilan yang
menyiapkan. Kalau lagi bete, mau curhat atau cerita tinggal sms dan
langsung ketemuan di kamar antara kita ber-3. jadi memang peran seorang
cowok sebagai pacar jauh kalah dengan peran sahabat di samping kita.
Kalau ada yang bilang, punya pacar enak bisa dilindungi kalau terjadi
apa-apa, kami juga enak, kami punya si tangguh Dai, yang sejak SD sudah
ikut Pencak Silat dan alhamdulillahnya dia sering menjuarai kejuaraan di
tingkat kota maupun Nasional. Pernah, suatu hari kursi rodaku bermasalah dan aku harus
memakai tongkat, dan saat itu aku diganggu orang yang tak aku kenal, dia
mengambil tongkat ku dan Daii, datang menjadi sahabat penolong ku
dengan mengeluarkan seluruh jurus yang dipelajari nya dan aku bisa
selamat. Lagi-lagi, aku tak butuh seorang pacar, atau teman lelaki
terdekat. Cukup, adanya kalian sahabat-sahabat ku, aku sudah merasa
hidup ini cukup, kalian adalah segalanya dihidupku yang memberikan warna
setiap hari nya :)
Mungkin, kalian melihat persahabatan kami normal-normal
saja ya, dan baik-baik saja. Oh itu salah kawan, meski kami sudah
mengenal lebih dari 7 tahun, tidak semua episode di 7 tahun ini baik dan
menyenangkan, bahkan kami sering bertengkar tapi aneh nya tak lebih
dari 2 hari kami bisa akrab lagi, rasanya kalau kami berjauhan itu
seperti fungsi organ kita yang sakit dan tidak enak. Kita sama-sama
menyadari, kalau kita tidak bisa kalau tidak bersama. maka dari itu,
kami selalu mengusahakan untuk membuat persahabatan ini indah sebelum
kematian memanggil kita.
"Kahl, dipanggil bu Rahma tuh, untuk pelatihan OSN kamu katanya"
sapa Erlang, ketua kelas Abu Bakar. Aku hanya mengangguk, dan
mengarahkan kursi rodaku untuk ke ruang guru. Di ruang guru, ku melihat
bu Rahma sedang membaca, entah membaca apa. Lalu, aku menghampiri nya
dan bertanya "Asalammualaikum bu, ibu panggil saya" "eh iya, Kahla,
ibu mau kasih tahu kalau kamu lolos mewakili kota Depok untuk ikut OSN
Fisika tingkat Nasional yang diadakan di DKI Jakarta Bulan Depan". Aku
tersenyum, sambil mengangkat kedua tangan ku sebagai bentuk aku
berterima kasih kepada Alloh atas kabar baik ini. Saat sampai dikelas,
aku dikejutkan oleh kelas Abu Bakar, dengan karton-karton dan tulisan2
"BarakAlloh" atas apa yang aku perjuangkan akhir-akhir ini yaitu
Olimpiade Sains Nasional Fisika, aku ingin ke luar negeri mengikuti
Ipho, dan ini adalah salah satu tangga awal ku untuk kesana meski dengan
keterbatasan ku, aku yakin bisa. Aku tak sabar ingin memberitahukan
kabar baik ini ke Dai dan Haifa.
Tapi tetap saja, ternyata ada teman ku yang tidak suka dengan
kabar baik ini, bisik-bisik nya aku dengar kalau dia katakan "Lumpuh
aja, sok-sok an ikut OSN, nanti jalan nya gimana tuh? emang ada yang mau
bantuin" ketus nya. Namun, aku sadari disetiap kesenangan pasti ada
orang-orang yang tidak suka. Aku sadar, aku memang tidak memiliki organ
tubuh yang normal seperti mereka, namun aku yakin aku mampu untuk bisa
menggenggam impianku. Bismillah. Innallaha ma' ana.
Bel pulang sekolah berbunyi, di gerbang sekolah Dai dan Haif telah
menunggu , rencana nya hari ini kami mau ke toko buku, ada
buku fisika yang akan ku beli dan Dai mau membeli perlengkapan tulis
nya. Disaat menunggu pak Raja, tiba-tiba Erlang menghampiri kami dan
bilang kalau gara-gara hujan lebat seharian kemarin, kampung samping
sekolah kami Banjir besar, dan Erlang mengajak kami untuk ikut
berpartisipasi membantu disana, namun aku tidak harus ikut melihat
kondisi ku kata Erlang, tapi karena aku melihat semangat dai dan haif
aku rasa ini adalah pengorbanan sesama manusia yang harus bahkan wajib
kita bantu, dan akhirnya rencana awal kami pergi ke toko buku di cancel
dan pak Raja kami minta untuk pulang saja.
Saat sampai di TKP, aku amat miris dan kasihan melihat
rumah-rumah yang tenggelam, dan bayi-bayi yang mengungsi. disaat erlang
dan teman-teman lain mengangkat celana nya untuk membantu kedalam, aku
dai dan haif melihat di pengungsian dan akhirnya kita memutuskan untuk
mengeluarkan uang yang ada di dompet kita semuanya sekarang untuk
membantu membeli makanan dan susu untuk para pengungsi dan bayi-bayi
disini, dan terkumpulah dari uang yang tadi rencanaku untuk beli buku
fisika dan dai mau membeli perlengkapan tulis sebesar 335.500, bahkan
uang tabungan haif pun haif keluarkan semuanya untuk membantu korban
disini. Rasanya melihat mereka disana begitu menyedihkan, semalam aku
tidur di kamar yang ber AC dan sekarang aku melihat saudaraku dan
adik-adik kecil tidur hanya diatas tikar. Disaat uang itu sudah berubah
menjadi bentuk susu dan makanan, kami ingin sekali memberikan langsung
kepada para pengungsi, namun ada sedikit kendala, kalau ternyta kursi
roda tidak bisa melewati karena Jalan yang sulit di tempuh dan akhirnya
dai bilang kepadaku
"kamu ikut saja ya kahl, aku gendong deh gapapa ya" tanya nya
"tapi
Dai, beratku tak seperti boneka yang suka kita gendong dulu dai, tak
usahlah biarlah aku menunggu disini saja"
"tak apa kahl, insyaAlloh aku
kuat untuk menggendong mu, lagipula kan kamu yang paling besar
menyumbang, masa kamu tak mau melihat hasil sumbangan mu dibagikan?"
"hm, iya, ga apa2 aku dengar berita nya saja nanti ya"
"hm. sudahlah, pegang yang kuat ya kahl"
dan Dai benar-benar menggendong ku dan aku dan haif membagikan makanan
dan lain-lain kepada pengungsi. lalu sambil digendong dai aku bilang
kepadanya
"Dai, kamu kuat sekali, makasih yah ukh, maafin aku udah
nyusahin kamu" "tidak kok kahl, buat apa aku belajar pencak silat dan
latihan fisik selama ini kalau bukan untuk membantu dan menjaga kamu,
kita itu saudara kahl kamu harus melihat apa yang kita sama-sama
kerjakan" dan aku hanya bisa tersenyum :)
Pulang dari pengungsian , kita bertiga kelaparan karena
sebelum kesini pun kita belum makan, dan parahnya kita, uang yang kita
punya tadi semuanya sudah kita sumbangkan.
"Haif, bekal kamu masih ada gak? aku minta dong ?" ucap Dai
"yah,
Dai tadi udah habis pas istirhat pertama"
"oh yaudah deh, gapapa kok :)
insyaAlloh aku kuat sampai rumah"
"pasti kamu lemas, karena
menggendongku ya dai" tanyaku.
"ah, tidak kahl aku memang belum makan saja yuk kita pulang"
ajak Dai.
Di tengah-tengah jalan, kami melihat tukang bubur lewat, dan
aku melihat wajah dai seperti ingin sekali mencoba nya, sampai aku
bilang
"dai, haif tunggu-tunggu dulu, coba mungkin saja di tempat
pensil ku ada sisa uang kembalian uang kas, semoga masih ada agar kita
bisa beli bubur ayam itu ya"
disaat aku membuka tas dan tempat
pensil ku sambil mencari-cari, ternyata ada uang koin 500-an sebanyak 4
buah, dan aku berikan ke dai
"Dai, cuma ada 2 ribu bagaimana? boleh gak yaa? kalo kita beli segini aja" tanya ku "Alhamdulillah, akhirnya dai bisa makan"
celoteh haif. hehe.
Dan akhirnya dai menstop tukang bubur dan membeli
bubur 2 ribu, sambil menunjukkan jempol nya ke kita tanda bisa dibeli
aku dan haif senyum2 saja, lalu Dai menghampiri aku dan haif, dan dai
bilang
"Ayo kita makan buryam 2 ribu ini ber-tiga, coba kapan lagi kita bisa sehangat ini ya kan kahl? haif?"
aku tersenyum saja melihat kedua teman ku makan, aku bangga! dai, haif,
punya teman seperti kalian. Kita senang sama-sama, susah- pun sama-sama.
Setelah makan bubur ayam, aku lupa sampaikan pada mereka kalau
aku lolos OSN Fisika tingkat Provinsi, dan mereka cukup terharu dan
memeluk ku, karena dibalik kesuksesan ini adalah peran mereka, dai dan
haif yang membantu ku belajar, mencari buku, membangunkanku kalau aku
sudah tidur pas belajar. Karena Kalian, aku bisa seperti ini saudariku..
Hari ini Haif Ulang tahun yang ke 16 tahun, aku dan Dai
sudah merencanakan kejutan untuk Haif, rencana nya kami akan membuat
muhasabah untuk Haif, karena hari ini umur nya berkurang dan waktu kita
ber-tiga juga berkurang. Pulang sekolah, seperti biasa, Haif aku ajak
kerumah ku, dan Dai dirumahnya sedang mempersiapkan hadiah yang sudah ku
rencanakan yaitu Jilbab cokelat yang kita rajut sendiri selama 1 bulan
dan ukiran di kayu yang bertuliskan "Haifa Talitha". Dirumahku juga sudah
disiap kan kue kesukaan Haif yaitu lapis surabaya yang aku dan ummi ku
buat. Sebelum ini semua aku berikan, di kamar aku tinggalkan haif
sendiri dan dai datang menghampiri ku sambil bertanya sudah siap kahl?
aku mengangguk dengan bismillah lampu kemarku padam dan Haif melihat TV
yang menyala sendiri, itu sudah kami setting dari jauh-jauh hari dan di
tv itu ditampilkan video haif kecil hingga sekarang, foto-foto nya, dan
video yang dai dan aku buat serta muhasabah tentang umurnya, di depan
pintu aku dan dai mendengar suara tangisan haif dikamar, entah kenapa
aku juga merasakan sedih, dan turut mengeluarkan air mata. 1 menit video
itu selesai, aku ummi ku dan dai masuk, haif kaget melihat aku membawa
ukiran dan jilbab dan dai membawa kue, dan saat itu, haif langsung
memeluk dai dan aku, sambil mengucapkan Jazakillah, aku juga memeluknya
sambil berkata "happy milad haif sayaang, barakAlloh, afwan ya semoga
muhasabah nya buat kamu bersyukur atas hidup ini dan semakin baik lagi
ibadah dan semuanya" "aaa.. syukron dai, kahl, ummi kahl, memang benar
persahabatan ini indah karna kalian" ucap haif, terus aku dai haif
memakan kue lapis surabaya dan tiba-tiba haif cerita Raka.
"Kahl, Dai, terima kasih yah aku juga mau bilang kalau semalam Raka
yang mengucapkan selamat milad pertama kali, dan maaf aku belum cerita ke
kalian, dan sebelum berangkat ke sekolah Raka kerumah aku, dia
memberikan hadiah yang aku rindu, kamu ingat jam pasir kesayangan ku
yang hilang, dan dia memberikan jam pasir mirip dengan punya ku dulu dan
dia memberikan surat yang isi nya sejak dulu kecil sampai sekarang dia
itu menyayangiku. DI surat itu memang dia tidak meminta aku untuk
apa-apa, hanya pengakuan kalau selama ini dia menyayangiku, dan aku baru
sadar kenapa sejak SD hingga SMA aku dan Raka selalu satu sekolah. Aku
bingung harus bagaimana?"
Dai senyum-senyum sendiri melihat haif dan meledeki nya "cieee
ternyata secret admirer kamu selama ini si Raka toh, ku kira siapa. Ya
sudah lah, jelas dengan komitmen kita haif? aku percaya kamu bisa
mengendalikan ini semua" komentar Dai. Dan aku bilang "hmm, Haif haif,
kenapa kita selalu di uji dengan cinta ya? hehe kalau boleh jujur, aku
merasa ketika kita dicintai oleh seseorang sampai dia berani
mengatakannya itu berarti itu cinta yang salah haif, yang tidak
seharusnya ada, kamu ingat lagi-lagi komitmen kita untuk mncari yang
halal dan menjauhi yang haram, Haif, jujur saat tadi kamu cerita aku
sedih, kamu tahu kenapa? karena aku merasa belum bisa menjadi saudaramu
yang baik, yang bisa menjaga mu dari gangguan virus2 merah jambu ini,
aku merasa kalau aku benar-benar sahabat mu, aku bisa menjaga kamu dari
Raka, aku bisa mengingatkan mu terus, maaf kan aku haif, maafkan aku dan
dai. Karena, aku tak mau melihat kamu, wanita tercantik yang aku punya
harus gagal menjadi seorang muslimah yang dicemburui bidadari Syurga,
jika masih ada yang menggoda atau mencintaimu. InsyaAlloh haifa, aku dan
Dai akan menjadi sahabat mu yang akan menjaga kamu terus. terus cerita
ya, aku percaya kamu dan kamu harus percaya kita" sambil ku rangkul
pundaknya haif dan dai sambil makan kue mengangguk-angguk setuju atas
apa yang ku katakan.
Disaat aku sampai di Bandara, aku langsung cepat-cepat ke acara wisuda Dai, meski aku datang terlambat tapi aku sempat menyaksikan Dai sedikit berpidato. Aku dan haif menangis mendengar suara Dai, Dai benar sungguh-sungguh karena aku dan haif juga ada di belakang ini semua, aku selalu ingat setiap malam Dai selalu menelfon kami untuk diminta mendengar hafalan nya. 3 hari sekali, aku dan haif menguji surat dan Dai lanjutkan. gara-gara Dai juga aku dan Haif bersaing menghafal 5 juz terakhir dan hari ini tepat aku dan haif akan bilang kepada Dai kalau aku dan haif juga selama ini ikut menghafal tanpa Dai ketahui dan kami berjanji akan menyusulmu Dai. InsyaAlloh kami juga akan menjadi anak yang sholehah seperti kamu.
"Kahl, se..andaai..nya.. kaaa..kii.. Daa.ii bii saaa diaaam..bil, un.. tu..kk Kaah..laa, sa..jaa ya, Daaii ikhh..lass, aa kaaasih kaaki.. Dai untuk kahl, biaaar Kahl bisaaa jalaaan lagi, bisaaaa laaaa-riii, Haif, makaasih untuk seee..muanyaa ya, haif dan kahla adaaaalllah saaaudaaara terbaik ku, dan Daaii meeenncin..tai kal..ian le...bih da...ri dirii Daa-ii.. Sen..d..iri.. Asy hadu A'la ila ha' ilaalloh wa' asyaa..hadu ana muhammada rasulullah"
Tangan Dai di pipiku terjatuh dan mata dai tertutup, Ambulan datang dan aku memaksa untuk naik meski tidak membawa kursi rodaku, di Ambulan aku dan haif berpelukan sambil menangis melihat Dai yang sedang di tolong, aku melihat darah yang ada di baju nya. Dai, saudara yang menolong ku disaat aku yang seharusnya tertabrak mobil ini.
"ya Alloh, hanya kepadamu lah aku memohon pertolongan, tolong ya Alloh jangan ambil Dai dari ku, seandainya waktu bisa diulang, biar aku saja yang harusnya tertabrak ya Alloh, tukarkan saja nyawaku untuk Dai ya Alloh, aku tak kuat melihat Dai harus pergi meninggalkan ku dan Haif, aku belum menunjukkan padanya nilaiku, hafalan qur'an ku ya Alloh, impian ku haif dan Dai belum sempat terwujud ya Alloh untuk kerumah mu di Makkah, aku masih butuh Dai di samping ku ya Alloh".
Haif tak henti-henti nya menenangkanku, haif bilang "kahl, takdir Alloh itu cuma Alloh yang tahu kahl, kamu gak harus bersikap seperti ini, ini sudah skenario nya. aku yakin apapun yang Alloh takdirkan untuk Dai itu yang terbaik, sekarang kita berdoa memohon agar para dokter bisa menyelamatkan nyawa Dai ya"
Tepat, 3 tahun kepergian Dai, dan ibuku diberi Alloh amanah yaitu seorang bayi perempuan yang umurnya beda 20 tahun dibawah ku, ini memang mu'jizat Alloh. dan disaat kelahiran ibu , aku bilang sama ayah untuk memberikan namanya Daina, biar adikku menjadi Dai kecil di hidup ku meski sosok Dai sahabatku tidak pernah hilang di hati ku.-SELESAI-
*Semoga Bermanfaat ^_^*
=> Ini kisah Fiksi, jika ada kesamaan cuma kebetulan aja.Oia, untuk yang sudah membaca, saya berharap antum bisa menuliskan kesan antum setelah membaca ini dan apa yang antum dapatkan dari kisah diatas. Kalau mau kritik juga tidak apa-apa :)
Jazakillah C=
0 komentar