Persahabatan ini Indah karenamu..

16.52

Bismillahirrahmanirahim.

Ini adalah cerita pendek, tapi terserah kalo anda bilang ini cerita panjang.
Ini adalah cerita tentang Persahabatan, Persaudaraan, Pertemanan.tentang Kasih sayang, Cinta, Pengorbanan, Kerja keras dan Perjuangan.
Ada senyum, ada tangis, ada haru, ada bahagia, dan ada kematian dan kehidupan.

Disini, kita akan mengenal 3 tokoh utama, yang Bernama  Kahla, Haifa, Daina
3 wanita yang akan mengisi pikiran anda dengan membuat diri anda bersyukur dengan apa yang anda punya sekarang C:

                                                                             -*****-

Suara lantunan Al-qur'an masih terdengar jelas melalui speaker di pojok kelas ku, disini hampir seluruh murid fokus dengan bacaan yang dibacakan melalui speaker itu , bahkan tak ada yang berani sedikit pun untuk berpaling ke yang lain, meski di depan nya terlihat laptop yang bisa di ketik, handphone yang terlihat ada sms masuk, PR yang belum dikerjakan dan aktivitas-aktivitas lain.
Ya, ini adalah kelasku, kelas XI Abu Bakar, yang anak-anak nya lebih takut dengan tuhan nya daripada kesenangan yang terlihat di depan mata.

Perkenalkan, nama ku Kahla, panggil saja Kahl, aku adalah satu-satu nya murid dikelas Abu Bakar yang tidak bisa berjalan, kaki ku di amputasi sejak aku kelas 5 sd. Tapi, meski dengan keterbatasan ini aku bisa melakukan segala hal yang mungkin manusia yang normal tidak bisa melakukan nya.

Meski, aku lumpuh dan tidak bisa berlari, tapi aku bisa berkuda, memanah, dan berenang. Ayah, sudah mengajari itu semua sejak kaki ku masih berfungsi dengan sempurna. Ayah adalah atlet kuda, hampir setiap hari latihan di Pacuan kuda. Dan, ibu adalah wanita yang menurutku amat paling jago memanah, karena kata ibu , kakek itu seorang Pemburu dan ibu selalu ikut saat kakek memburu makanya ibu menurunkan bakatnya padaku. Aku anak satu-satu nya, meski aku sendiri tapi aku bahagia karena Ayah dan Ibu sudah memberikan segala-gala nya untukku, apapun !

Hidupku pun indah karena ada 2 orang yang kucintai selain Ayah dan ibu ku yaitu mereka  Daina dan Haifa, Sahabatku dari SD yang selalu ada disaat aku terpuruk, bahkan saat kaki ku di amputasi mereka mendampingiku, menemani ku kemanapun, meski kita tak satu sekolah, tapi , aku, dai dan haif selalu bersama, setiap berangkat ke sekolah kita selalu bersama, biasanya pak Raja, supir ayah selalu menjemput dai dan haif agar kita bisa berangkat bersama-sama, ataupun kadang kalau pak Raja tidak bisa, abang Dai mengantar kami bertiga. Meski SMA kita berbeda tapi tak ada sedikitpun jarak yang memisahkan, rumah kita hanya berbeda blok, bahkan rumah ku dengan haif cuma depan belakang.

Malam ini jadwal kami untuk mengaji dirumah Dai, ummi Dai akan memberikan tausiyah untuk remaja komplek. dan Pastinya aku dan haif  akan datang, karena kami ber-3 termasuk panitia. Dan ternyata Ummi Dai memberikan Tausiyah tentang Cinta, wah aku, haif, dan Dai daritadi senyum-senyum s aja melihat ummi tausiyah, kami merasa apa yang dikatakan ummi tuh bener banget, kerusakan moral yang dilakukan remaja saat ini banyak dari faktor cinta. maka dari itu, aku , dai sama haif punya komitmen untuk sama-sama tidak punya hubungan lebih dengan seroang laki-laki selain hubungan pertemanan. Just Friends, bahkan dulu kita membuat komitmen ini disaat salah satu dari kita tepatnya haif sedang punya pacar, itu saat SMP kelas 9 dan hebat nya haif berani untuk memutuskan Sahlan mantan pacar nya itu disaat sahlan ulang tahun, benar-benar hadiah yang istimewa untuk sahlan, aku sama dai juga gak nyangka, haif seberani itu, tapi setelah kita curhat-curhatan, haif merasa pacaran itu ga ada guna nya, semua peran seorang pacar sudah dia dapatkan melalui aku dan dai, memang kita ber-3 itu agak gila menurutku, habis bangun tidur bukannya langsung sholat shubuh tapi kita saling bangunin satu sama lain dulu, sebelum tidur bahkan kita telfonan ber-3 meski sebelum tidur kita habis ketemu. Sarapan saja bergirilan yang menyiapkan. Kalau lagi bete, mau curhat atau cerita tinggal sms dan langsung ketemuan di kamar antara kita ber-3. jadi memang peran seorang cowok sebagai pacar jauh kalah dengan peran sahabat di samping kita. Kalau ada yang bilang, punya pacar enak bisa dilindungi kalau terjadi apa-apa, kami juga enak, kami punya si tangguh Dai, yang sejak SD sudah ikut Pencak Silat dan alhamdulillahnya dia sering menjuarai kejuaraan di tingkat kota maupun Nasional. Pernah, suatu hari kursi rodaku bermasalah dan aku harus memakai tongkat, dan saat itu aku diganggu orang yang tak aku kenal, dia mengambil tongkat ku dan Daii, datang menjadi sahabat penolong ku dengan mengeluarkan seluruh jurus yang dipelajari nya dan aku bisa selamat. Lagi-lagi, aku tak butuh seorang pacar, atau teman lelaki terdekat. Cukup, adanya kalian sahabat-sahabat ku, aku sudah merasa hidup ini cukup, kalian adalah segalanya dihidupku yang memberikan warna setiap hari nya :)

Mungkin, kalian melihat persahabatan kami normal-normal saja ya, dan baik-baik saja. Oh itu salah kawan, meski kami sudah mengenal lebih dari 7 tahun, tidak semua episode di 7 tahun ini baik dan menyenangkan, bahkan kami sering bertengkar tapi aneh nya tak lebih dari 2 hari kami bisa akrab lagi, rasanya kalau kami berjauhan itu seperti fungsi organ kita yang sakit dan tidak enak. Kita sama-sama menyadari, kalau kita tidak bisa kalau tidak bersama. maka dari itu, kami selalu mengusahakan untuk membuat persahabatan ini indah sebelum kematian memanggil kita. 

"Kahl, dipanggil bu Rahma tuh, untuk pelatihan OSN kamu katanya" sapa Erlang, ketua kelas Abu Bakar. Aku hanya mengangguk, dan mengarahkan kursi rodaku untuk ke ruang guru. Di ruang guru, ku melihat bu Rahma sedang membaca, entah membaca apa. Lalu, aku menghampiri nya dan bertanya "Asalammualaikum bu, ibu panggil saya" "eh iya, Kahla, ibu mau kasih tahu kalau kamu lolos mewakili kota Depok untuk ikut OSN Fisika tingkat Nasional yang diadakan di DKI Jakarta Bulan Depan". Aku tersenyum, sambil mengangkat kedua tangan ku sebagai bentuk aku berterima kasih kepada Alloh atas kabar baik ini. Saat sampai dikelas, aku dikejutkan oleh kelas Abu Bakar, dengan karton-karton dan tulisan2 "BarakAlloh" atas apa yang aku perjuangkan akhir-akhir ini yaitu Olimpiade Sains Nasional Fisika, aku ingin ke luar negeri mengikuti Ipho, dan ini adalah salah satu tangga awal ku untuk kesana meski dengan keterbatasan ku, aku yakin bisa. Aku tak sabar ingin memberitahukan kabar baik ini ke Dai dan Haifa.

Tapi tetap saja, ternyata ada teman ku yang tidak suka dengan kabar baik ini, bisik-bisik nya aku dengar kalau dia katakan  "Lumpuh aja, sok-sok an ikut OSN, nanti jalan nya gimana tuh? emang ada yang mau bantuin" ketus nya. Namun, aku sadari disetiap kesenangan pasti ada orang-orang yang tidak suka. Aku sadar, aku memang tidak memiliki organ tubuh yang normal seperti mereka, namun aku yakin aku mampu untuk bisa menggenggam impianku. Bismillah. Innallaha ma' ana.

Bel pulang sekolah berbunyi, di gerbang sekolah Dai dan Haif telah menunggu , rencana nya hari ini kami mau ke toko buku, ada buku fisika yang akan ku beli dan  Dai mau membeli perlengkapan tulis nya. Disaat menunggu pak Raja, tiba-tiba Erlang menghampiri kami dan bilang kalau gara-gara hujan lebat seharian kemarin, kampung samping sekolah kami Banjir besar, dan Erlang mengajak kami untuk ikut berpartisipasi membantu disana, namun aku tidak harus ikut melihat kondisi ku kata Erlang, tapi karena aku melihat semangat dai dan haif aku rasa ini adalah pengorbanan sesama manusia yang harus bahkan wajib kita bantu, dan akhirnya rencana awal kami pergi ke toko buku di cancel dan pak Raja kami minta untuk pulang saja.

Saat sampai di TKP, aku amat miris dan kasihan melihat rumah-rumah yang tenggelam, dan bayi-bayi yang mengungsi. disaat erlang dan teman-teman lain mengangkat celana nya untuk membantu kedalam, aku dai dan haif melihat di pengungsian dan akhirnya kita memutuskan untuk mengeluarkan uang yang ada di dompet kita semuanya sekarang untuk membantu membeli makanan dan susu untuk para pengungsi dan bayi-bayi disini, dan terkumpulah dari uang yang tadi rencanaku untuk beli buku fisika dan dai mau membeli perlengkapan tulis sebesar 335.500, bahkan uang tabungan haif pun haif keluarkan semuanya untuk membantu korban disini. Rasanya melihat mereka disana begitu menyedihkan, semalam aku tidur di kamar yang ber AC dan sekarang aku melihat saudaraku dan adik-adik kecil tidur hanya diatas tikar. Disaat uang itu sudah berubah menjadi bentuk susu dan makanan, kami ingin sekali memberikan langsung kepada para pengungsi, namun ada sedikit kendala, kalau ternyta kursi roda tidak bisa melewati karena Jalan yang sulit di tempuh dan akhirnya dai bilang kepadaku
"kamu ikut saja ya kahl, aku gendong deh gapapa ya" tanya nya
 "tapi Dai, beratku tak seperti boneka yang suka kita gendong dulu dai, tak usahlah biarlah aku menunggu disini saja"
"tak apa kahl, insyaAlloh aku kuat untuk menggendong mu, lagipula kan kamu yang paling besar menyumbang, masa kamu tak mau melihat hasil sumbangan mu dibagikan?"
"hm, iya, ga apa2 aku dengar berita nya saja nanti ya" 
"hm. sudahlah, pegang yang kuat ya kahl"
dan Dai benar-benar menggendong ku dan aku dan haif membagikan makanan dan lain-lain kepada pengungsi. lalu sambil digendong dai aku bilang kepadanya  
"Dai, kamu kuat sekali, makasih yah ukh, maafin aku udah nyusahin kamu" "tidak kok kahl, buat apa aku belajar pencak silat dan latihan fisik selama ini kalau bukan untuk membantu dan menjaga kamu, kita itu saudara kahl kamu harus melihat apa yang kita sama-sama kerjakan" dan aku hanya bisa tersenyum :)

Pulang dari pengungsian , kita bertiga kelaparan karena sebelum kesini pun kita belum makan, dan parahnya kita, uang yang kita punya tadi semuanya sudah kita sumbangkan.
 "Haif, bekal kamu masih ada gak? aku minta dong ?" ucap Dai
"yah, Dai tadi udah habis pas istirhat pertama" 
"oh yaudah deh, gapapa kok :) insyaAlloh aku kuat sampai rumah"
"pasti kamu lemas, karena menggendongku ya dai" tanyaku.
"ah, tidak kahl aku memang belum makan saja yuk kita pulang" ajak Dai.
Di tengah-tengah jalan, kami melihat tukang bubur lewat, dan aku melihat wajah dai seperti ingin sekali mencoba nya, sampai aku bilang  
"dai, haif tunggu-tunggu dulu, coba mungkin saja di tempat pensil ku ada sisa uang kembalian uang kas, semoga masih ada agar kita bisa beli bubur ayam itu ya"
disaat aku membuka tas dan tempat pensil ku sambil mencari-cari, ternyata ada uang koin 500-an sebanyak 4 buah, dan aku berikan ke dai  
"Dai, cuma ada 2 ribu bagaimana? boleh gak yaa? kalo kita beli segini aja" tanya ku "Alhamdulillah, akhirnya dai bisa makan" celoteh haif. hehe.
 Dan akhirnya dai menstop tukang bubur dan membeli bubur 2 ribu, sambil menunjukkan jempol nya ke kita tanda bisa dibeli aku dan haif senyum2 saja, lalu Dai menghampiri aku dan haif, dan dai bilang 
"Ayo kita makan buryam 2 ribu ini ber-tiga, coba kapan lagi kita bisa sehangat ini ya kan kahl? haif?"
aku tersenyum saja melihat kedua teman ku makan, aku bangga! dai, haif, punya teman seperti kalian. Kita senang sama-sama, susah- pun sama-sama. Setelah makan bubur ayam, aku lupa sampaikan pada mereka kalau aku lolos OSN Fisika tingkat Provinsi, dan mereka cukup terharu dan memeluk ku, karena dibalik kesuksesan ini adalah peran mereka, dai dan haif yang membantu ku belajar, mencari buku, membangunkanku kalau aku sudah tidur pas belajar. Karena Kalian, aku bisa seperti ini saudariku..

Hari ini Haif Ulang tahun yang ke 16 tahun, aku dan Dai sudah merencanakan kejutan untuk Haif, rencana nya kami akan membuat muhasabah untuk Haif, karena hari ini umur nya berkurang dan waktu kita ber-tiga juga berkurang. Pulang sekolah, seperti biasa, Haif aku ajak kerumah ku, dan Dai dirumahnya sedang mempersiapkan hadiah yang sudah ku rencanakan yaitu Jilbab cokelat yang kita rajut sendiri selama 1 bulan dan ukiran di kayu yang bertuliskan "Haifa Talitha". Dirumahku juga sudah disiap kan kue kesukaan Haif yaitu lapis surabaya yang aku dan ummi ku buat. Sebelum ini semua aku berikan, di kamar aku tinggalkan haif sendiri dan dai datang menghampiri ku sambil bertanya sudah siap kahl? aku mengangguk dengan bismillah lampu kemarku padam dan Haif melihat TV yang menyala sendiri, itu sudah kami setting dari jauh-jauh hari dan di tv itu ditampilkan video haif kecil hingga sekarang, foto-foto nya, dan video yang dai dan aku buat serta muhasabah tentang umurnya, di depan pintu aku dan dai mendengar suara tangisan haif dikamar, entah kenapa aku juga merasakan sedih, dan turut mengeluarkan air mata. 1 menit video itu selesai, aku ummi ku dan dai masuk, haif kaget melihat aku membawa ukiran dan jilbab dan dai membawa kue, dan saat itu, haif langsung memeluk dai dan aku, sambil mengucapkan Jazakillah, aku juga memeluknya sambil berkata "happy milad haif sayaang, barakAlloh, afwan ya semoga muhasabah nya buat kamu bersyukur atas hidup ini dan semakin baik lagi ibadah dan semuanya" "aaa.. syukron dai, kahl, ummi kahl, memang benar persahabatan ini indah karna kalian" ucap haif, terus aku dai haif memakan kue lapis surabaya dan tiba-tiba haif cerita Raka.

"Kahl, Dai, terima kasih yah aku juga mau bilang kalau semalam Raka yang mengucapkan selamat milad pertama kali, dan maaf aku belum cerita ke kalian, dan sebelum berangkat ke sekolah Raka kerumah aku, dia memberikan hadiah yang aku rindu, kamu ingat jam pasir kesayangan ku yang hilang, dan dia memberikan jam pasir mirip dengan punya ku dulu dan dia memberikan surat yang isi nya sejak dulu kecil sampai sekarang dia itu menyayangiku. DI surat itu memang dia tidak meminta aku untuk apa-apa, hanya pengakuan kalau selama ini dia menyayangiku, dan aku baru sadar kenapa sejak SD hingga SMA aku dan Raka selalu satu sekolah. Aku bingung harus bagaimana?" 
Dai senyum-senyum sendiri melihat haif dan meledeki nya "cieee ternyata secret admirer kamu selama ini si Raka toh, ku kira siapa. Ya sudah lah, jelas dengan komitmen kita haif? aku percaya kamu bisa mengendalikan ini semua" komentar Dai. Dan aku bilang "hmm, Haif haif, kenapa kita selalu di uji dengan cinta ya? hehe kalau boleh jujur, aku merasa ketika kita dicintai oleh seseorang sampai dia berani mengatakannya itu berarti itu cinta yang salah haif, yang tidak seharusnya ada, kamu ingat lagi-lagi komitmen kita untuk mncari yang halal dan menjauhi yang haram, Haif, jujur saat tadi kamu cerita aku sedih, kamu tahu kenapa? karena aku merasa belum bisa menjadi saudaramu yang baik, yang bisa menjaga mu dari gangguan virus2 merah jambu ini, aku merasa kalau aku benar-benar sahabat mu, aku bisa menjaga kamu dari Raka, aku bisa mengingatkan mu terus, maaf kan aku haif, maafkan aku dan dai. Karena, aku tak mau melihat kamu, wanita tercantik yang aku punya harus gagal menjadi seorang muslimah yang dicemburui bidadari Syurga, jika masih ada yang menggoda atau mencintaimu. InsyaAlloh haifa, aku dan Dai akan menjadi sahabat mu yang akan menjaga kamu terus. terus cerita ya, aku percaya kamu dan kamu harus percaya kita" sambil ku rangkul pundaknya haif dan dai sambil makan kue mengangguk-angguk setuju atas apa yang ku katakan.

Sekarang kita naik kelas XII dan sebentar lagi aku akan berangkat ke Inggris, untuk mengikuti Ipho. Dan harus meninggalkan Dai dan haif selama 2 minggu, amat menyedihkan tapi insyaAlloh aku akan bisa terus berkomunikasi dengan mereka melalui Skype. Tes dimulai, sebelum membaca soal-soal fisika ini aku berdoa dan memohon kepada Alloh agar membantu ku, serta Rabithah ku yang tak pernah aku tinggalkan, sambil membaca nya dan mengigat wajah serta senyum haif dan dai aku memohon agar Alloh menjaga mereka terus sampai aku pulang dan ada di samping mereka.
Ipho Selesai, aku tidak menang tetapi aku bahagia karena saudariku di Indonesia Dai bisa menjadi Wisuda Hafidzah, 30 juz di umur 17 tahun bisa dia raih, itu semua karena rasa sayang Dai kepada Abi nya, Dai ingin sekali menjadi anak yang Sholehah dan mendoakan abi nya terus, dan hafalan qur'an yang Dai kejar selama ini adalah agar Alloh meridhoi Abi Dai agar mendapat nikmat kubur serta Syurga, karena Dai ingat pesan Ummi jikalau anak adam meninggal, ada 3 amalan yang tak terputus yaitu Shodaqoh atau Amal jariah, Ilmu yang bermanfaat, dan Anak yang Sholeh yang mendoakan nya. dan Dai, ingin menjadi rantai itu agar amalan abi nya tidak terputus. dan Dai berharap, hafalan qur'an Dai dapat membantu Ummi dan Abi nya memasuki Syurga nya Alloh nanti.

Disaat aku sampai di Bandara, aku langsung cepat-cepat ke acara wisuda Dai, meski aku datang terlambat tapi aku sempat menyaksikan Dai sedikit berpidato. Aku dan haif menangis mendengar suara Dai, Dai benar sungguh-sungguh karena aku dan haif juga ada di belakang ini semua, aku selalu ingat setiap malam Dai selalu menelfon kami untuk diminta mendengar hafalan nya. 3 hari sekali, aku dan haif menguji surat dan Dai lanjutkan. gara-gara Dai juga aku dan Haif bersaing menghafal 5 juz terakhir dan hari ini tepat aku dan haif akan bilang kepada Dai kalau aku dan haif juga selama ini ikut menghafal tanpa Dai ketahui dan kami berjanji akan menyusulmu Dai. InsyaAlloh kami juga akan menjadi anak yang sholehah seperti kamu.

Pengumuman Kelulusan tinggal beberapa detik lagi, dirumahku dai dan haif melihat laptop yang sengaja sudah mengarah ke situs kelulusan. dan Alhamdulillah sebuah skenario Indah, aku, haif dan dai lulus. Meski kita belum tahu nilai nya, tapi kita bersyukur atas nikmat yang Alloh berikan, kita langsung bersyukur dan sholat Dhuha. 

Hari yang ditunggu tlah tiba, nilai ujian akhir sudah di umumkan dan Alhamdulillah, aku bisa mendapatkan nilai tertinggi di sekolah dalam Ujian kali ini, disaat aku ingin menghampiri Dai dan Haif di sebrang sambil membawa amplop berisi nilai ini, tiba-tiba di tengah Dai teriak, tapi aku tidak mendengar jelas, haif katakan minggir Kahl, namun aku tetap terus jalan sambil membawa amplop nilai ini agar bisa bertemu dengan Dai dan haif, tapi ternyata Takdir berkata lain, Dai menghampiriku dan mendorong kursi rodaku, dan aku melihat mobil sedan berkelajuan tinggi menabrak tubuh Dai dengan kencang, aku melihat semuanya, aku melihat Dai tertabrak dan jilbab putih Dai berluluran Darah, aku melihat Dai dikerubungi orang-orang, dan aku merasa ada yang menggerakkan kursi roda ku menuju Dai, dan saat aku turun dari kursi rodaku dan memeluk Dai sambil memangis, Haif juga memeluk ku Dai berkata
 "Kahl, se..andaai..nya.. kaaa..kii.. Daa.ii bii saaa diaaam..bil, un.. tu..kk Kaah..laa, sa..jaa ya, Daaii ikhh..lass, aa  kaaasih kaaki.. Dai untuk kahl, biaaar Kahl bisaaa jalaaan lagi, bisaaaa laaaa-riii, Haif, makaasih untuk seee..muanyaa ya, haif dan kahla adaaaalllah saaaudaaara terbaik ku, dan Daaii meeenncin..tai kal..ian le...bih da...ri dirii Daa-ii.. Sen..d..iri.. Asy hadu A'la ila ha' ilaalloh wa' asyaa..hadu ana muhammada rasulullah"

Tangan Dai di pipiku terjatuh dan mata dai tertutup, Ambulan datang dan aku memaksa untuk naik meski tidak membawa kursi rodaku, di Ambulan aku dan haif berpelukan sambil menangis melihat Dai yang sedang di tolong, aku melihat darah yang ada di baju nya. Dai, saudara yang menolong ku disaat aku yang seharusnya tertabrak mobil ini.
Sesampainya dirmah sakit, dai langsng di tangani, aku langsung menggunakan kursi roda ku dan berlari melihat Dai  
"ya Alloh, hanya kepadamu lah aku memohon pertolongan, tolong ya Alloh jangan ambil Dai dari ku, seandainya waktu bisa diulang, biar aku saja yang harusnya tertabrak ya Alloh, tukarkan saja nyawaku untuk Dai ya Alloh, aku tak kuat melihat Dai harus pergi meninggalkan ku dan Haif, aku belum menunjukkan padanya nilaiku, hafalan qur'an ku ya Alloh, impian ku haif dan Dai belum sempat terwujud ya Alloh untuk kerumah mu di Makkah, aku masih butuh Dai di samping ku ya Alloh".

Haif tak henti-henti nya menenangkanku, haif bilang "kahl, takdir Alloh itu cuma Alloh yang tahu kahl, kamu gak harus bersikap seperti ini, ini sudah skenario nya. aku yakin apapun yang Alloh takdirkan untuk Dai itu yang terbaik, sekarang kita berdoa memohon agar para dokter bisa menyelamatkan nyawa Dai ya"

Hari ini, tepat 2 tahun kepergian Dai, aku dan Haif ke kuburan Dai dan berdoa agar Dai mendapat nikmat kubur, hari ini aku dan Haif sudah dapat menghafal qur'an 30 juz sesuai yang Dai dulu katakan saat wisuda hafidzah nya kalau dia ingin mempunya sahabat yang juga sama-sama menghafal qur'an, dan sekarang aku dan haif mewujudkan nya di depan kuburan mu aku membaca nya Dai. 
Tepat, 3 tahun kepergian Dai, dan ibuku diberi Alloh amanah yaitu seorang bayi perempuan yang umurnya beda 20 tahun dibawah ku, ini memang mu'jizat Alloh. dan disaat kelahiran ibu , aku bilang sama ayah untuk memberikan namanya Daina, biar adikku menjadi Dai kecil di hidup ku meski sosok Dai sahabatku tidak pernah hilang di hati ku.
                                                                 -SELESAI-

*Semoga Bermanfaat ^_^*


=> Ini kisah Fiksi, jika ada kesamaan cuma kebetulan aja.Oia, untuk yang sudah membaca, saya berharap antum bisa menuliskan kesan antum setelah membaca ini dan apa yang antum dapatkan dari kisah diatas. Kalau mau kritik juga tidak apa-apa :)

Jazakillah  C=

You Might Also Like

0 komentar

Subscribe